WikiStock
Bahasa Indonesia
Unduh
Beranda-Berita-

Masih Tertekan Aksi Boikot, Begini Rekomendasi Emiten Restoran

iconTradingView

2024-07-22 10:25

Masih Tertekan Aksi Boikot, Begini Rekomendasi Emiten Restoran
u=2709971214,768851383&fm=253&fmt=auto&app=138&f=JPEG?w=500&h=500

  KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham emiten restoran masih berada dalam tekanan. Sampai akhir tahun 2024 nanti, beberapa pemain diperkirakan masih akan terpukul akibat aksi boikot yang mendugamereka terafiliasi dengan Israel.

  Berdasarkan survei Omniki, KFC mendapat 22,5% suara menjadi restoran yang paling mungkin didatangi oleh masyarakat. Hal ini menjadikan KFC berada di tingkat pertama restoran cepat saji paling terfavorit mengalahkan McDonald's dan Pizza Hut.

  Menanggapi hal tersebut, Senior Investment Information Mirae Aset Sekuritas Indonesia, Nafan Aji Gusta mengatakan angka22,5% tidak cukup tinggi. Selain itu jika dilihat kinerjanya, restoran yang dikelola oleh PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST) ini juga terdampak oleh aksi boikot.

  FAST

  Hal itu membuat kinerjanya relatifmenurun, ungkap Nafan pada Kontan, Minggu (21/7).

  Secara prospek Nafan melihat aski boikot ini masih menjadi tantangan bagi emiten restoran. Di sisi lain juga terkait kekuatan daya beli masyarakat. Menurutnya tingkat daya beli masyarakat ini sangat berpengaruh pada kinerja emiten restoran fast foodmaupun kuliner Indonesia.

  Penyebaran restoran Indonesia ini kan juga sangat merata, hal itu juga yang membuat persaingannya cukup kompetitif, ucapnya.

  Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia,Abdul Azis Setyo Wibowo juga melihat kinerja emiten restoran masih kurang memuaskan. Seperti PT Sarimelati Kencana Tbk (PZZA) dan PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST) juga mencatatkan kinerja yang kurang memuaskan.

  PZZA

  Hal ini karenanya adanya aksi boikot, sehingga kinerja mereka turun, jelas Azis.

  Secara prospek Azis melihat, masih adanya sejumlah tantangan untuk emiten restoran. Diantaranya keadaan geopolitik yang masih belum stabil dan aksi boikot yang berkelanjutan.

  Maka dari itu, Azis tidak merekomendasikan saham emiten restoran. Begitu juga dengan Nafan yang mengatakan saham-saham emiten resto dinilai tidak likuid. Sehingga ia juga belum merekomendasikan saham emiten restoran.

Disclaimer:Pandangan dalam artikel ini hanya mewakili pandangan pribadi penulis dan bukan merupakan saran investasi untuk platform ini. Platform ini tidak menjamin keakuratan, kelengkapan dan ketepatan waktu informasi artikel, juga tidak bertanggung jawab atas kerugian yang disebabkan oleh penggunaan atau kepercayaan informasi artikel.